twitter
rss

Jakarta, 28 Desember 2015

Syalom Abang,

Tak terasa sudah empat bulan lamanya aku tiba di kota ini, memulai kehidupan yang baru dan suasana yang baru. Artinya sudah empat bulan pula lamanya kita tinggal di satu daerah yang sama, dengan jarak yang tak lagi berarti dan menyulitkan kita berdua. Aku sangat bersyukur dengan semua rencana Tuhan yang Dia atur sedemikian rupa untuk kita jalani dengan baik.

Berada di satu kota yang sama denganmu, membuatku dapat mengenalimu lebih dalam,  dan menikmati kebersamaan yang lebih konkret. Sekaligus belajar banyak hal untuk saling menyesuaikan diri, sehingga kita dapaterus berjalan bersama. Kau belajar memahamiku yang sedang belajar bergantung kepadamu, belajar bermanja dan tidak selalu mandiri sehingga engkau merasa tidak dibutuhkan.


Aku merasakan dukungan yang luar biasa darimu, dalam kondisiku yang tidak bisa dikatakan mudah, engkau berusaha ada. Terimakasih untuk selalu mendukung keputusan-keputusanku, selalu percaya bahwa Erika bisa, Erika mampu, Erika hebat, tanpa perlu terlihat berlebihan, terimakasih untuk selalu meyakinkanku melakukan apapun asal serius, dan tidak pernah enggan untuk memgenalkanku ke teman-temanmu.

Aku wanita dengan sejuta impian, yang berani beresiko dan mundur beberapa langkah untuk lompatan yang lebih jauh, uniknya dirimu selalu percaya bahwa keputusanku adalah yang terbaik, dengan saran-saranmu yang positif semakin membuatku yakin untuk terus maju.

Aku bersyukur sekali ketika aku nggak perlu menjadi diri yang lain ketika bersamamu, aku cukup menjadi diriku dengan versi yang lebih baik. Aku bersyukur ketika engkau menegurku untuk kekurangan yang kumiliki, dan aku mampu menangkap dengan baik pesan yang ingin kau sampaikan. Kau rindu aku lebih baik dan berubah..

Aku merasa diberkati dan bertumbuh melalui hubungan yang kita jalani, saling menopang dalam doa, menegur dengan kasih, mendukung setiap impian pribadi dan impian bersama, saling mengaku dosa, bahkan menangis bersama dalam pergumulan kita. Apa yang kuimpikan dalam sebuah hubungan aku dapat menikmatinya bersamamu. Terimakasih sayang..

Masih panjang perjalanan yang harus kita jalani, dalam perencanaan kita ke depan untuk masing-masing melanjutkan studi, membuat kita banyak menunda rencana ke depan. Kita meyakini panggilan masing-masing, dan studi adalah salah satu cara memenuhi panggilan Tuhan, untuk mempersiapkan diri.
Tuhan pasti menolong kita untuk menyediakan kampus terbaik, kecukupan dana, dan kemampuan untuk menyelesaikan studi.

Keep pray for us <3



Gary Collins mengatakan bahwa salah satu karakteristik yang sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang konselor adalah self understanding. Collins mengatakan:
When we have unrecognized hostility, insecurity, unusual sexual urges, strong needs for acceptance, or other “hangups,” these can come out in counseling and interfere with our ability to help others. It it true, that religious counselors tend to be highly ambitious, overly impressed with the importance of their work, inclined to condemn and ill-at-ease in knowing how to handle their own sex urges, then we must guard against forcing these characteristics upon others. 
Saya setuju dengan pernyataan Collins di atas, bahwa di dalam diri seorang konselor harus terdapat pemahaman dan pengenalan akan diri sendiri, karena dengan pengenalan akan diri sendiri, kita dapat mengevaluasi dan mengontrol perilaku kita, dan lebih dapat menghargai perasaan dan perilaku konsele. Pengenalan akan diri yang dimaksud termasuk kesadaran akan nilai dan kepercayaan yang kita miliki, karena hal ini akan mempengaruhi kita dalam membangun hubungan dengan orang lain termasuk dalam proses konseling.

Gerald Corey mengatakan bahwa seorang konselor yang efektif harus memiliki identitas yang jelas, sehingga mengetahui siapa dirinya, batas kemampuannya, apa yang mereka inginkan dalam hidupnya, dan apa yang paling penting dan utama dalam kehidupannya. Tanpa memiliki identitas yang jelas konselor tidak akan mampu merefleksikan apa yang dibutuhkan oleh klien dan standar apa yang dimiliki oleh klien dalam kehidupannya.  Penelitian yang dilakukan oleh Melvin L. Foulds menemukan:

Unlock A New You.. Meminjam slogan dari BodyKey yang menurutku keren banget. Menjadi seseorang yang baru emang ga mudah, bahkan bisa dibilang sulit banget banget banget. Gimana nggak coba, bertahun-tahun hidup dengan pola yang sama, diulang setiap hari, sudah menjadi mindset yang berkarat, bahkan ga kepikiran tuh ada pola lain di luar kebiasaan yang kita jalani.
Terkadang kita butuh disadarkan oleh orang-orang di sekitar kita, seringnya sih orang-orang baru, berhubung ke orang-orang lama kita sudah imun, omongannya sudah masuk kiri keluar kanan a.k,a udah nggak ngeh gitu loh xD

Aku mengalami hal ini juga, bertahun-tahun dengan mindset yang ga berubah. Terutama dalam hal menjaga penampilan. Kalau dipikir-pikir dulu itu aku bener-bener cuek dan mengabaikan wajah, rambut, berat badan, semua berjalan apa adanya semau gue. Ampuuunnnn...Kalau ingat-ingat masa lalu suka heran dan malu sendiri. Suka nggak terima tuh kalau ada yang ingatin masalah kesehatan, penampilan, apalagi berat badan. Suka SENSI sendiri haha.. Tapi teteup nggak ada perubahan diri.


Ada beberapa pemikiran menyimpang yang kujaga dengan baik saat itu ,diantaranya:

Tampil sederhana dan apa adanya itu kebanggaan, alami ajahh, ngapain ribet?Inner Beauty ajah,,, #kibasrambut

Sorry to say, ini postingan uda mandek di draft berbulan-bulan. Sejak kerja dan kuliah benar-benar terkuras waktu dan tenaga, ga sempat nge-blog..huhuhu

Selama beberapa bulan berada di Jakarta, salah satu beban besarku adalah mencari pekerjaan yang sesuai. Ada banyak faktor yang membuatku mempertimbangkan sebuah pekerjaan, antara lain kesesuain dengan latarbelakang pendidikan, kesesuain dengan panggilan hidup, kesesuaian dengan jadwal kuliah nantinya dan kesesuaian salary tentunya. Banyangin saja, mau cari kerjaan tanpa membubuhi berbagai macam syarat saja susah, nah saya kepedean banget  bikin banyak syarat untuk pekerjaan saya nantinya.

Sebenarnya bukan tanpa alasan, tapi jujur aja saya lagi galau berat masa itu. Ada banyak ketidakpastian yang harus saya lalui. Boleh baca di posingan ini Masa galau .Tujuan utama saya berangkat ke Jakarta adalah studi lanjut, namun studi lanjut tersebut akan dimulai dari bulan Januari, sementara Agustus saya sudah berada di Jakarta. Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang cukup mahal tentu saya harus bekerja, karena prinsip saya sangat teguh untuk tidak meminta uang dari orangtua. Namun pekerjaan apa yang dapat saya lakukan dalam masa 4 bulan? Kalau harus resign, rasanya tidak bertanggungjawab. Tapi kalau tidak resign, rasanya sulit bekerja sembari kuliah. Saya memang aktif mengelola online shop, namun hasilnya belum

Baca-baca coretan di lappy, kayanya ga masalah kalau di post. Jadi teringat masa-masa penuh kegalauan beberapa bulan lalu. Di post berikutnya aku akan cerita pergumulan yang sudah dijawab Tuhan. :)

Jakarta, 16 Sep 2015

Aku berada di persimpangan yang membingungkan, apakah aku harus berjalan lurus, ataukah berbelok kekanan atau ke kiri. Seperti yang pernah aku tuliskan sebelumnya, April 2014 aku meyakini panggilan hidupku sebagai seorang konselor, dan di perjalanan sebagai seorang konselor sekolah aku meyakini panggilanku sebagai seorang konselor Kristen.
                Aku mengalami dan merasakan benar tuntunan Tuhan langkah demi langkah, karena Dia tidak memberikan kejelasan akan langkah yang terlalu jauh. Satu hal yang pasti, ketika aku terus berjalan sesuai kehendakNya, satu persatu jalan akan terbuka. Disinilah aku sekarang, di persimpangan jalan yang membingungkan ini. Ada banyak pilihan yang tersedia, semuanya menyenangkan dan kelihatan menggiurkan untuk digeluti. Namun aku tau ada beberapa hal yang harus aku prioritaskan saat ini, sementara menunda hal yang lainnya.
            Beberapa hal yang membingungkan antara lain:
1.      Bekerja
Aku menyadari benar bahwa aku butuh bekerja, untuk memberi buah dan mencukupkan diri dengan semua kebutuhan yang ada. Sebelumnya aku memfokuskan diri mencari pekerjaan di sekolah sebagai konselor sekolah. Aku melamar ke sekolah-sekolah dengan dasar pertimbangan pengalamanku sebagai konselor sekolah di Medan. Namun pintu seakan tertutup untuk hal ini. Sehingga aku kembali merenungkan mengapa dulunya aku melamar ke sekolah, aku ingat alasannya. Karena pada saat itu tidak ada NGO/LSM yang available untuk menerimaku bekerja sebagai konselor. Aku tersadar akan hal tersebut ketika pagi hari aku browsing dan menemukan lowongan pekerjaan di sebuah NGO/LSM yang menurutku akan memaksimalkan semua potensi yang ada dalam diriku. Baik dalam hal konseling, mengajar, public speaking dan juga berbisnis. Aku sangat berharap semoga pekerjaan ini berjodoh denganku.
2.      Study Lanjut
Dengan cita-citaku menjadi seorang konselor kristen, aku menyadari benar bahwa aku membutuhkan studi lanjutan ke jenjang magister dalam bidang pastoral konseling. Sudah lama aku berdoa untuk hal ini. Melalui banyak sharing dengan abang dan kakak yang lebih berpengalaman, pilihanku berubah dari SAAT Malang, mengarah kepada STTRI Yakub Susabda di Jakarta. Namun ada keraguan yang muncul, antara lain :

Jakarta, 30 September 2015

Sudah satu bulan aku berada di Ibukota, Jakarta. Ga perna kebayang sebelumnya harus berada disini dan menghindari untuk menetap disini. Namun langkah kaki akhirnya mengarah kesini. Selama satu bulan berada disini, sungguh merasakan kebaikan Tuhan, walaupun aku pada awalnya merasa kecewa karena menjadi korban PHP satu sekolah yang menguatkanku untuk berangkat kesini, namun apa daya, prioritas membuatku terlambat berada disini. Sehingga pekerjaan itu diberikan kepada orang lain. Ga masalah, mungkin ini cara Tuhan untuk mengarahkanku kepada rencana yang lain yang lebih baik.
Kehidupan Jakarta ternyata tidak seruwet yang aku bayangkan, walaupun pada tahun 2013 aku pernah kesini, namun ceritanya tentu berbeda jikalau harus menetap disini. Memang semuanya jadi berasa lebih mudah dijalani karena ada Mr D yang senantiasa membantu kalau aku lagi membutuhkan sesuatu. Jadinya ga perlu rempong dan sulit banget buat adaptasi. Dia juga senantiasa sabar menghadapi keudikanku dan kepolosanku yang bertanya ini dan itu. haha..
Dengan segera aku dekat dengan ibu kos, ibu kos yang ramah dan baik hati. Usianya sekitar 70 tahun. Hampir setiap hari beliau memberikanku lauk, terkadang beliau kasi jajanan, buah, oleh-oleh anaknya kalau mereka berkunjung dan banyaaak lagi. Kadang sampai segan gitu tiap hari si ibu datang ke depan kamar kasih makanan. 

Medan, 27 Juli 2015

Syalom Honey..
Bagaimana kabarmu di kejauhan sana?Aku sangat berharap kamu baik-baik saja, masih menikmati setiap aktivitas dan tanggungjawab kamu.
Maafkan aku baru bisa menuliskan suratku yang ke-empat ini, sementara ada banyak hal yang telah kita lalui bersama-sama, selama hampir empat bulan kita resmi menjadi sepasang kekasih. Bersyukur sekali kamu benar-benar sudah membaca surat pertama sampai surat ketigaku dan aku bisa melihat ekspresi sukacita yang mendalam di wajahmu ketika membaca suratku yang awalnya tak bertuan itu. Wahhh, bahagia rasanya bisa melihatmu tersenyum tersipu membaca suratku itu. Lebih bahagia lagi karena surat-suratku selanjutnya sudah memiliki tuan yang wujudnya dapat dipertanggungjawabkan. Aku ga sedang bermimpi lagi kan? 
Aku berharap surat-suratku sebelumnya tidak menjadi beban bagimu, hmm maksudku membuatmu banyak mengoreksi diri, menilai apakah kamu sudah sesuai dengan harapan-harapan dan standar teman hidup yang kubangun selama ini. Aku menyadari bahwa Tuhan lebih tau tipe pria yang kubutuhkan, lebih daripada yang kuinginkan. Dan tenang saja, hampir semua kriteria yang kubutuhkan ada padamu, walaupun dengan versi yang berbeda dengan yang kubayangkan selama ini. Maafkan aku yang terlalu banyak berkhayal dengan idealismeku dalam memilih pasangan hidup.

Heloww guyss...Anggap aja ada yang kangen sama updatean aku yah, soalnya uda lama ini ga update bawelan-bawelan di blog ini. Nyadar banget ada banyak cerita yang terlewatkan, sangattt terlewatkan malahan. Kalau istilah anak alay kekinian sih, super late post (walau kadang itu foto yang dipost juga baru di take kemarin sore) #abaikan. Ini beneran deh ada banyak hal yang super duper late post, syedih banget kan? Ga mau banyak alesan yah, emang lagi rada males corat coret berhubung notebook kesayangan banyak tingkah jadi aku ga bisa coret apa-apa walau banyak waktu santai sepanjang tahun ini #emangganiatbanget.

Tau ga sih mbak-mbak dan mas-mas kalau ngumpulin nyawa buat nulis itu ga mudah, sulit banget malah, apalagi untuk blogger yang sebenarnya ga suka nulis kaya saya, berat banget!! Tapi ya gitu, kalau uda niat minjem laptop juga dijabanin dah hahaha...

Jadi ceritanya nih ya, doa aku supaya diberikan calon teman hidup aka pacar uda terjawab. Kami berpacaran terhitung 4 April 2015.
Ga usah heboh mangap gitu deh ya, biasa ajah.. Maap-maap banget bukan  niat hati nyembunyiin identitas tu pria yang berhasil membuat komitmen denganku #cielah. Tapi emang bener ngebagi waktu itu sulit banget #alesanlagi. Cerita lengkapnya aku bakal update di surat cinta ke-4 ya (1-3 kamu bisa baca di post sebelumnya). Yang pasti makasih banget uda bantu doain aku dan aminin surat cinta yang keliatan bego itu. hahaha...
Tau ga sih gimana senengnya aku liat ekspresi doi baca itu surat? cengengesan gitu deh hehe...

Aku ga ingat tanggal tepatnya pertama kali menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadiku, antara 23 atau 30 Juli 2005, yang pasti momen itu terjadi ketika Persekutuan Siswa Kristen (PSK) SMA N 4 Pematangsiantar mengadakan kebaktian awal tahun ajaran untuk menyambut siswa-siswa baru yang selalu dipergunakan sebagai kesempatan untuk menjangkau siswa baru dan lama untuk ditantang mengikut Yesus.

Hari itu sangat istimewa, menyadari benar akan keberdosaan diri dan betapa aku membutuhkan Dia sebagai penyelamatku. Tak terasa, hari itu berlalu 10 tahun yang lalu, yang artinya sudah 10 tahun aku mengenal Dia secara pribadi dan memahami makna hidup yang sebenarnya.

Kalau aku merenungkan kembali perjalanan kehidupan rohaniku selama 10 tahun ini. memang luar biasa Tuhan menyatakan rencanaNya bagiku. Banyak berkat yang dirasakan, pengalaman rohani yang indah bersama saudara seiman dan dengan Dia sendiri, sangat menikmati bagaimana rasanya dicintai dengan murni dan tulus, merasa sangat berharga, banyaknya perubahan hidup yang dirasakan baik dalam karakter dan pandangan hidup. Sedikit demi sedikit Tuhan membukakan rencanaNya atas hidupku, aku berharga dimataNya, fakta itu selalu menghangatkan hatiku bahkan di situasi apapun yang sedang terjadi. 

Selama mengenal Dia, bukan berarti hidupku selalu baik saja dan tidak ada tantangan, banyak sekali tantangan yang dihadapi. Tetapi semua dapat dijalani dengan baik karena ada Dia yang senantiasa menyertai. Semua masalah yang ada dipandang sebagai bagian dari pembentukan iman kepada Tuhan, belajar untuk memikul salib dan bayar harga dalam masa berjuang untuk hidup benar dan menyenangkan Tuhan.

Aku menyadari bahwa Tuhan merancang hidupku dengan sempurna, namun tak jarang kekhawatiran akan masa depan menghantui dan mengganggu ketenangan jiwa. Namun ketika mengingat kembali kasih setia Tuhan, mustahil rasanya Dia menyertaiku sejauh perjalananku kalau Ia berencana meninggalkanku suatu saat nanti. Dengan menyadari itu, selalu kembali dikuatkan untuk melangkah, mempercayai tuntunannNya dan terus berjalan perlahan sembari mendengar suaraNya untuk langkah selanjutnya.

"Lebih baik merangkak menuju rencana Allah, daripada berlari namun menjauh dari rencanaNya", itulah prinsip yang kupegang dalam hidupku. Mungkin ada banyak cara berpikir dan cara pandangku yang sulit dipahami orang lain, ada banyak keputusan yang dianggap aneh, namun percaya bahwa pilihan yang sudah didiskusikan dengan Dia adalah yang terbaik, cepat atau lambat orang lain akan memahaminya. Yang pasti hatiku dan langkahku selalu mengarah kepada petunjuk dan tuntunanNya.

Tuhan Yesusku, anakMu yang kecil ini sudah berjalan sejauh ini, Aku memang mengenalMu secara utuh dalam 10 tahun ini, namun aku bersyukur sepanjang usiaku Engkau senantiasa memperkenalkan diriMu melalui orang tua, sekolah minggu dan melalui banyak hal dalam hidupku. Selidikilah hatiku, apakah ku sungguh mengasihiMu? Apakah Engkau dipuaskan dengan hidupku ini?

Dalam perjalanan 10 tahun bersama dengan Yesus, ada banyak pilihan-pilihan hidup yang sesuai



Pertama kali dengar lagu in pas latihan retreat pembinaan Psikologi USU, Rima (MC pilih lagu ini sebagai salah satu pujian dalam sesi KKR). Dari awal dengar langsung suka, jatuh cinta, menikmati banget. Bisa banget bawa kita menikmati Tuhan, merenungkan lagi kasih setia Tuhan.

Emang bener banget yah, mengenal Yesus itu hal terbaik yang pernah ada dalam hidup kita. Ga ada yang bisa dibandingin, hubungan dengan Yesus adalah hubungan terbaik yang dapat kita miliki. Beruntung banget ya kita dipilih Yesus, diselamatkan, disertai sehari-hari dan hidup kita direncanakan dengan sempurna.

Merasa disayang banget ga sih dengan semua perlakuan Yesus dalam hidup kita?
Jujur aku lagi nikmatin banget gimana Tuhan mengatur dan mengarahkan hidupku sedemikian rupa, terasa banget dalam setiap keputusan dan langkah hidup yang aku ambil. Dia uda rencanain semua, aku tinggal ikutin arahan Dia aja dengan taat (walau kadang bandel juga) haha.. Bersyukur banget ada di keadaan sekarang, walau mungkin orang melihat aku belum jadi apa-apa, pengangguran pulak. Tapi inilah pilihan hidupku, ceritanya nanti ya guys (eh ada yang baca kan ya? anggap aja ada :P )

Di post lain bakal aku ceritain yah gimana kehidupanku selama beberapa bulan ini, yang bener-bener ga di post karena blog jarang update hiks..

Karena lagunya dinikmatin banget, dan jiwa "share" aku langsung bilang ga enak menikmati sesuatu sendirian,  jadinya niat banget mau share di blog, supaya teman-teman juga bisa menikmati lagu ini. Ini lagu lama tapi emang beneran baru dengar nih.
enjoy guys..

Lirik:

Amsal 6:9-10 ; Yesaya 40:31
Zona nyaman menurut Alasdair White adalah aktivitas mental dimana seseorang menjaga dirinya dari rasa cemas dengan menggunakan perilaku-perilaku yang menciptakan performa yang stabil dan biasanya diikuti perasaaan menghindari resiko.
Zona juga merupakan keadaan dimana perasaan kita tenang, tidak memiliki hambatan/tantangan yang cukup berat dan kita  merasa berada di titik aman.
Contoh zona nyaman adalah malas bangun pagi untuk saat teduh dan berdoa, di pekerjaan lebih memilih berbohong daripada harus berintegritas tapi jabatan terancam, di pelayanan tidak mau mengambil bagian di seksi karena takut sibuk dan capek.
Dari nats Amsal 6:9-10 kita bisa melihat bagaimana Firman Tuhan menegur kita untuk tidak terus berada dalam zona nyaman kita, kita melihat bahwa berbaring dan tidur diidentikkan dengan kemalasan, kemalasan identik dengan ketidakmauan melakukan sesuatu. Dan kemalasan itu juga merupakan zona nyaman bagi kita. Zona nyaman memang seringsekali menyenangkan dan kita sering tidak menyadari ada dampak yang kita alami ketika kita tidak mau beranjak dari zona nyaman kita.
Dalam hal membina hubungan pribadi dengan Tuhan, sering malas berdoa, malas bangun pagi untuk bersaat teduh, tanpa disadari kita kehilangan banyak kesempatan untuk menikmati waktu berdua dengan Allah, berdoa, merenungkan firmanNya, dan mendapat kesegaran baru menjalani kehidupan di dalam Tuhan. Juga seringkali zona nyaman kita dalam dunia maya dan kesibukan pribadi kita, membuat kita kehilangan komunikasi yang intim dengan keluarga kita.
Dalam pelayanan pemuda pun sering sekali kita kehilangan kesempatan untuk mengenal satu sama lain, mengembangkan talenta lebih baik, belajar banyak hal dari persekutuan, konflik satu sama lain yang memperkuat iman dan membentuk karakter kita, hanya karena kita tidak mau beranjak dari zona nyaman kita untuk mengikuti kegiatan pemuda secara aktif.
Salah satu zona nyaman yang sering sekali sulit untuk kita tinggalkan adalah dosa-dosa kesayangan

Hallo my dear one..
Maafkan aku tidak mengirimimu surat untuk sekian lama..Bukan karena aku ga kangen sama kamu, tapi kesibukanku akhir-akhir ini cukup menyita waktu dan perhatianku. Ga perlu khawatir, yakinlah aku tetap menyisipkan sosokmu yang belum bernama dalam doa-doaku..

How's life dear?
Aku berharap kamu sedang semangat-semangatnya mempersiapkan masa depan kita. Bekerja dengan giat, sembari membangun karakter melalui pengalaman manis maupun pahit dalam pekerjaan kamu.
Aku percaya kamu bukan pria materialistis yang money oriented, dan aku yakin aku akan sangat bersyukur karena kamu adalah pria dengan prinsip Christ Centre, yang terus berjuang mengerjakan visi pribadimu..Wah,apakah aku berlebihan menilaimu?
Aku mau sedikit bercerita mengenai pria di suratku yang kedua,yang aku pikir itu kamu. Aku salah, dia bukan kamu. Dan aku sangat bersyukur tak lama setelah surat kedua tersebut kutuliskan, Tuhan memberikanku konfirmasi. Maafkan aku ya, mungkin itu juga cara Tuhan menajamkan kepekaanku akan kamu yang sebenarnya. Tenang, aku tetap berani jamin aku ga berlebihan ko. Aku hanya berdoa, tidak bermain dengan perasaan dengannya.
Aku menuliskan surat ini sembari mendengarkan alunan piano Yiruma,Kiss The Rain, yang menambah melownya suasana hati.Aku ga pernah bosan mendengarkannya, kapan saja aku pasti mau disuguhi musik ini..Nanti kita dengar sama-sama ya, bahkan aku akan sangat senang kalau kamu mau belajar nadanya dan memetiknya dengan gitarmu..
Iya sabar sabar, sekarang aku uda mau cerita tentang keadaanku ko..Maklum,dengan kesanguinisanku, terlalu banyak hal yang selalu ingin kuceritakan, suatu saat kamu akan paham dengan bawelanku, dan mungkin harus banyak mengelus dada menahan sabar hahahaha..
Aku baik aja, walau sedikit lelah dengan rutinitas Senin-Minggu. Mungkin kalau kamu ada disini sekarang, aku harus menadahkan telingaku mendengar omelanmu mengenai aktivitasku yang sangat padat dan tak jarang keteteran. Iya aku mengaku kurang baik memanajemen waktuku, bahkan kurang berhikmat dalam menerima setiap tanggung jawab.Terlalu banyak hal yang harus kukerjakan,dan tak jarang aku ga punya waktu cukup mengerjakannya. Aku sendiri bingung hal apa yang harus kuprioritaskan. Tapi aku janji akan perbaiki, sembari kembali menata hidupku lebih baik lagi.
Puji Tuhan sejauh ini aku masih berjuang untuk tetap menjaga hubungan pribadiku dengan Tuhan, tetap berdoa, baca firman dan mengisi diri. Karena aku tau, aku mampu menjalani semua ketika aku begantung penuh padaNya. Walau kadang aku jatuh, tapi Roh Kudus selalu menolongku kembali bangkit. Apa ini juga berkat doa kamu ya? :D
Saat ini, ada pria yang mendekatiku, dengan perkenalan yang unik sebenarnya. Dia mengajakku untuk berdoa, bergumul bersama. Melihat kebaikan hati dan ketulusannya, aku merasa ga ada salahnya menguji dengan doa. Apapun jawabannya aku serahkan ke Tuhan..
Kembali aku berjanji, bahwa aku tidak akan bermain-main dengan perasaanku, aku akan menjaganya dengan baik.
Semoga aku tetap mendengar Roh Kudus berbicara. Dan biarlah nuraniku mengajariku apa yang benar, yang sesuai kehendak Allah..Amin
Sampai disini dulu ya, aku akan segera menuliskan suratku untukmu. Semoga sifat malasku ga merajai..
Tuhan memberkati

TEACH
You'll be amazed at the different you can make

Lagi-lagi draft yang dibongkar..
Tertanggal 28/03/2011

Setiap orang pasti sudah sangat sering dibukakan dan diingatkan tentang kasih. apa sih makna kasih?
di minggu-minggu passion ini aku sungguh banyak ditegur tentang kasih..
terkadang aku berpikir, bagaimana perasaan Yesus ketika Ia disiksa,diludahi,dicambuk?
Ia adalah Allah,Ia pasti sanggup untuk melepaskan diri, bahkan membumi hanguskan semua orang yang melukai Dia..
tapi kenapa Dia tidak melakukannya? Ia taat dan setia kepada tujuanNya datang kedunia..Misinya ke dunia adalah untuk mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia.
dan Dia harus menanggu segala sesuatunya, supaya misi itu tercapai dan diselesaikan dengan sempurna..


Ngubek-ngubek draft..
Tertanggal 24/02/2011..
Aku sedang bergumul tentang apa gerangan saat itu?
Sampai sebegininya haha..
Oh iya, sepertinya aku sudah tau ini tentang apa..ckckck

Tuhan,aku capek,aku lelah,aku ga tau lagi apa yang harus aku katakan lagi kepadaMu..
Aku tau Kau pasti lebih mengerti dan paham melebihi apa yang dapat aku ungkapkan..
Dan aku juga tau Engkau sedang memperhatikan perkaraku..
Apa yang ingin Engkau bukakan

Setelah lama tersimpan di draft..mihihi..

Sejak awal bekerja disini bersama dengan seorang rekan kerja yang sudah dianggap sebagai kakak, aku dan beliau mendapati bahwa kami menyukai satu lagu yang sama. Bahkan kami menyepakati lagu ini sebagai lagu wajib kami sebagai konselor, yang akan terus mengingatkan kami melayani dengan hati yang murni, seperti emas. Dan aku ingat beberapa waktu pada saat itu Tuhan terus mengingatkanku mengenai kemurnian hati, melalui saat teduh, ibadah di gereja dan juga proses pembentukan melalui kesediaan diri memberikan pertolongan secara intens kepada seorang teman yang membutuhkan.

Purify my heart
Let me be as gold and precious silver
Purify my heart
Let me be as gold, pure gold

Refiner's fire
My heart's one desire
Is to be holy

Set apart for You, Lord
I choose to be holy
Set apart for You, my Master
Ready to do Your will

Purify my heart
Cleanse me from within
And make me holy

Purify my heart
Cleanse me from my sin
Deep within

Semakin hari kemurnian hatiku semakin diuji oleh Tuhan, aku menyadari itu karena aku yang memintanya, meminta supaya Tuhan terus melatihku untuk memurnikan hati. Sejujurnya aku merasa sangat berat, sangat sakit, aku ingin menangis sekeras-kerasnya ketika menuliskan ini.

Pengalaman memang sangat banyak mengajari kita. Siang itu sekitar bulan Juli aku lagi serius memeriksa hasil Psikotes siswa, karena dikejar deadline jadi harus benar-benar serius dan cepat. Yah, namanya aku serius pun tetap sok multitasking, sambil bbman serius dengan Desy, juga sambil ngurusin dagangan :D
Teringat harus transaksi a.k.a kirim uang ke suplierku, yang namanya Sinta. Tiba-tiba ada sms masuk bunyinya seperti ini:
Rek Mandiri
A/N : Sinta Yuliana
No Rek : 1690.000.277.902
Usahakan dikirim hari ini
Awalnya aku kaget dengan sms itu, mikir mungkin Sinta ganti rekening, soalnya selama ini aku kirim ke rekening mandiri suaminya, karena dia pakai rekening BCA yang ga join dengan rekening BNI. Aku sms Sinta ke nomornya yang biasa, ga dibalas. Aku BBM dia "Cek" di R. Mungkin karena aku lagi penat memeriksa hasil Psikotes,BBMan serius, dan lainnya aku jadi ga pikir panjang. Aku transfer uang senilai 1.375.000 via sms banking BNI. Jumlahnya ga terlalu banyak memang, tapi di kantong saya sejumlah tersebut cukup terasa manfaatnya :D
Setelah transferan berhasil, saya forward bukti transfer sms banking nya ke Sinta. Tapi Sinta bilang itu bukan nomor rekeningnya. Saya kaget, lalu konfirmasi lagi, saya berpikir Sinta ganti rekening..Ternyata bukan.. Sepertinya hanya kebetulan saja seorang penipu bertepatan sms saya di saat saya ingin transfer ke Sinta..
Saya menyadari saya sudah salah transfer ke penipu. Saya tetap tenang, padahal beneran ga cukup uang lagi mau transfer ke Sinta yang asli, bersyukurnya Sinta udah beneran percaya aku karena uda langganan hampir 2 tahun.
Saya mulai berpikir jernih, dan melakukan step-step berikut, walaupun duitnya baru balik setelah hampir 4 bulan -___________-
1. Menghubungi call centre bank Mandiri,

Late Post..10 Oktober 2014
Ulang tahun kali ini ntah kenapa malas evaluasi diri, malas update, malas merenungkan semuanya, intinya ga semangat untuk menyambutnya..
Padahal ini angka istimewa, 25 tahun bok..yampun..
Hari itu bener-bener pengen sendirian, dalam kesunyian, tetiba mellow ga jelas, tapi apa daya, pengerecok selalu datang (tidak) tepat waktu.. Lumayan berwarnalah hari itu akibat kehebohan ini.
Kondisi ingin menyendiri disebabkan kelelahan fisik dan psikis, butuh liburan, butuh -pasangan-, butuh ini dan itu..
Paling butuh sebenarnya doa dari kalian, terimakasih untuk doa-doa yang dengan tulus dipanjatkan untuk saya..Merasa sangat bersyukur memiliki kalian semua :*
Semoga aku semakin bertumbuh dewasa dan membanggakan keluarga, kalian semua dan terutama Tuhan..
Wishku tahun ini yampun kalian uda pasti tau la kan?hahahaha....

Hmm, setelah beberapa berlalu, akhirnya merendahkan hati ingin evaluasi diri. Teteup, aku menemukan diriku harus banyak diperbaiki dalam banyak aspek hidup seorang wanita.. Udah menyadari benar, tinggal aplikasi perubahan hidup..
Semoga semakin taat memulai dari hal-hal kecil, sampai akhirnya Tuhan bilang : kamu udah siap untuk melanjutkan hidup ke jenjang berikutnya..Asiikkk..
Sabar aja menunggu saat itu, tetap menjadi wanita yang mengalami kepenuhan dalam Tuhan..
Ini bicarakan apa ya?hahaha..saat-saat buru-buru gini juga keinginan mencoretkan hal kedua terpenting dalam hidup ini muncul..
Oke selamat menikmati foto-fotonya...
Nanti kalau niat di update lagi curcol ga jelas ini..

God Leads, Guides and Counsels Us Through:
 - His Holy Word
– By Reading & Meditating on The Bible, God’s Word
- Regular Communication With God By Praying (Talking) & Listening to God Every Day
- Our Visions, Convictions, Dreams, Aspirations and Passions
- Opportunities We Have, i.e. Opportunities God Brings Our Way
- Godly Advice From Others
- God Speaking to us, Speaking to our Hearts
- Doing His Will (From His Word), Walking in His Way, Humbly Living Our Lives For Him
– We learn to know what pleases God

The Test of Knowing Him
 Now by this we know that we know Him, if we keep His commandments. He who says, “I know Him,” and does not keep His commandments, is a liar, and the truth is not in him. But whoever keeps His word, truly the love of God is perfected in him. By this we know that we are in Him. He who says he abides in Him ought himself also to walk just as He walked.” (NKJV)

The Ten Commandments – Exodus 20: 2-13 – Still very relevant today!!!
In summary, live a life that pleases God by reading and following his word,

Ada banyak percakapan setiap hari yang mengundang gelak tawa, namun tak jarang pula berganti dengan tangisan yang menghabiskan stock tissue.. Suatu saat nanti aku pasti merindukan masa pembelajaran ini, masa pertumbuhan melalui melayani remaja yang sungguh haus akan kasih..
Beberapa percakapan aku rekam dalam memoriku, dan kutuliskan disini..

C: Counselor
S: Student (Namanya JC, SMP, Langganan, tiap hari datang kombur)
S: Bu bla bla bla..(bacrit ½ jam)
dulunya saya penganut kapitalisme bu..(sambil ngunyah french fries 2000)
C: dulunya itu kapan? (umurmu baru berapa nakk...nakk..)
S: dulula buk..pokoknya saya kapitalisme..sekitar 2003 saya sudah penganut kapitalisme (hosshh..hoshhh… *kepedasan)
C: Emang kamu lahir tahun berapa? ‪#‎krikkrik‬
S: 2002 buk…
C: AHAHHAA.umur 1 tahun kamu ngerti apa soal kapitalisme?
S: Iya bu, saya sudah bisa bicara “kapitalisme” (suara bayi) disitu..
C: HAHAHAHA…Udalah ga masuk akal cerita kamu nak..
S: *Merasa sial.. bu saya mau ke toilet bu,pedas bu..sakit perut
C: HAHAHAHA.
S: ~~~ ngacir ke toilet..


Masih celoteh si JC
C: Counselor
S: Student Junior High School (tiap datang cerita politik)
C: Kenapa semalam ga datang nak, ga tepat janji?
S: Saya ga bisa bangun bu hehe ^^ (nyengir)
Bu bu, tau ga bu.. bla bla bla (ceramah masalah politik Amerika dengan gaya mengajari)
Ibu mau baca?*tunjuk HP
C: kamu aja yg bacakan..(Dengerin..nyimak..)
S: blablablabla…
C: Kamu ini ya, bangun tidur aja belum lulus bicaranya politik aja
S: Saya ga mau jadi karyawan bu, saya mau mempekerjakan (gaya pongah)
C: kamu bangun tidur aja belum lulus, gimana mau mempekerjakan orang?
S: ya juga ya bu (garuk-garuk)
C: AHAHHAAH…*ga sanggup liat ekspresinya
dan dia masih berceloteh ke konselor sebelah wakakaka

S: Student
C: Counselor
S: Bu saya mau tany
a mengenai lucid dream (mimpi sadar),itu bisa nyata ga bu?
C: bla bla bla..oiya, mengapa kamu ingin tau mengenai lucid dream ini?