Amsal
6:9-10 ; Yesaya 40:31
Zona nyaman menurut Alasdair White adalah aktivitas mental
dimana seseorang menjaga dirinya dari rasa cemas dengan menggunakan
perilaku-perilaku yang menciptakan performa yang stabil dan biasanya diikuti
perasaaan menghindari resiko.
Zona juga merupakan keadaan dimana perasaan kita tenang,
tidak memiliki hambatan/tantangan yang cukup berat dan kita merasa berada di titik aman.
Contoh zona nyaman adalah malas bangun pagi untuk saat teduh
dan berdoa, di pekerjaan lebih memilih berbohong daripada harus berintegritas
tapi jabatan terancam, di pelayanan tidak mau mengambil bagian di seksi karena
takut sibuk dan capek.
Dari nats Amsal 6:9-10 kita bisa melihat bagaimana Firman
Tuhan menegur kita untuk tidak terus berada dalam zona nyaman kita, kita
melihat bahwa berbaring dan tidur diidentikkan dengan kemalasan, kemalasan
identik dengan ketidakmauan melakukan sesuatu. Dan kemalasan itu juga merupakan
zona nyaman bagi kita. Zona nyaman memang seringsekali menyenangkan dan kita
sering tidak menyadari ada dampak yang kita alami ketika kita tidak mau
beranjak dari zona nyaman kita.
Dalam hal membina hubungan pribadi dengan Tuhan, sering malas
berdoa, malas bangun pagi untuk bersaat teduh, tanpa disadari kita kehilangan
banyak kesempatan untuk menikmati waktu berdua dengan Allah, berdoa,
merenungkan firmanNya, dan mendapat kesegaran baru menjalani kehidupan di dalam
Tuhan. Juga seringkali zona nyaman kita dalam dunia maya dan kesibukan pribadi
kita, membuat kita kehilangan komunikasi yang intim dengan keluarga kita.
Dalam pelayanan pemuda pun sering sekali kita kehilangan
kesempatan untuk mengenal satu sama lain, mengembangkan talenta lebih baik,
belajar banyak hal dari persekutuan, konflik satu sama lain yang memperkuat
iman dan membentuk karakter kita, hanya karena kita tidak mau beranjak dari
zona nyaman kita untuk mengikuti kegiatan pemuda secara aktif.
Salah satu zona nyaman yang sering sekali sulit untuk kita
tinggalkan adalah dosa-dosa kesayangan