twitter
rss

Ini lagu Batak Toba super romantis yang kapanpun dimanapun ga pernah bosan dengerinnya.. benar-benar mampu membuat kita seolah-olah sedang jatuh cinta :D

Cipt. Robert Marbun
Si malolongku do marnida ho alai rohakku sai holsoan
Dibahe ekkel suping mi ito manusuk tu pusu-pusukki
Tikki na parjolo pajumpang dohot ho
Sai maila-ila ho tu au…

Jari-jariku do manjalang ho alai taroktok akka bukbak
Ala lambok ni soaram ito mangullus tu si pareokki
Sanga tarhatotong hu panotnoti ho
Tung sonang pakkilalaanki

Ima mulana sai huingot ho ho ito mambaen marsihol au tu ho..
Ditakko ho ma rohakki ito hasian.. dibuat ho nang holongki
Ditakko ho ma rohakki ito
Gabe laos tading do di ho

di takko ho ma rohaki by arvindo simatupang
Jari-jariku do manjalang ho alai taroktok akka bukbak
Ala lambok ni soaram ito mangullus tu si pareokki
Sanga tarhatotong hu panotnoti ho
Tung sonang pakkilalaanki

Ima mulana sai huingot ho ho ito mambaen marsihol au tu ho..
Ditakko ho ma rohakki ito hasian.. dibuat ho nang holongki
Ditakko ho ma rohakki ito gabe laos tading do di ho
Ditakko ho ma rohakki ito gabe laos tading do di ho

Lagu ini selalu menguatkanku di saat aku sering khawatir dengan hidupku. Terus diingatkan untuk bersandar penuh kepada Tuhan, jadilah padaku sesuai dengan firmanNya, sesuai dengan janjiNya..:)


[Chorus:]
Be it unto me
According to Your Word
According to Your promises
I can stand secure
Carve upon my heart
The truth that sets me free
According to Your Word O Lord
Be it unto me

You promised Your word will deliver
Lord, we believe it's true
You promised us joy like a river
Lord we receive it from You
These things you have spoken
And you're bringing to pass
This world's disappearing
But Your word will last

[Chorus]

You promised to carry our sorrows
Lord, we believe it's true
You promised unending tomorrows
Lord we receive them from You
You'll be our Provider
In Your word it's revealed
By the strifes that You bore
Lord We have been healed

[Chorus]

Ini postingan Rabu, 24 Oktober 2012 di blog sebelah, dimana pembacanya cuma aku dan Tuhan :)
Aku merasa perlu posting disini setelah dua tahun berlalu, mungkin ada yang sedang mengalami hal yang sama. Semoga dikuatkan dan diteguhkan..

Aku tiba pada titik terendahku, titik dimana aku rendah diri, tidak mempercayai / tidak yakin dengan kemampuanku, pesimis, jauh dari Tuhan, dan mengalihkan stress ke hal-hal tidak berguna yang hanya membuang waktu dan semakin merusak pemikiranku sendiri.
Aku kembali jatuh kepada kehidupan yang tidak berkualitas, kamar berantakan, malas mengerjakan semuanya, menghindari kegiatan-kegiatan yang melelahkan, dan lebih menyukai kesendirian yang tidak bermanfaat.
hm.beberapa hari ini, bahkan beberapa bulan ini aku berusaha terus mengerjakan skripsiku, tapi apa?
aku ga mampu berfikir, aku ga bisa fokus, dan tidak ada yang bertambah pada skripsiku..
aku seharian ini di kamar, tidur, online fb,twitter, download2 film,dll.. dan semuanya itu tidak memberikan dampak apapun kepadaku, selain mata sakit dan mood yang semakin buruk..sampai malam tiba aku masih di kamar dan tidak menyentuh skripsiku sedikitpun. Aku tidak pergi ke wisudaan teman gereja karena aku ingin sekali punya waktu untuk skripsi ini di tengah begitu sibuknya aku dengan pelayananku. namun apa? kepalaku pusing kelamaan depan laptop tanpa hasil, mata lelah dan badan lemas..
aku tidak mandi bahkan tidak cuci muka dari pagi, masih untung aku berniat masak nasi, beli lauk dan makan..
malamnya sekitar jam 7, aku semakin galau. Tapi aku memutuskan melawan kedaginganku, dan ada dorongan yang sangat kuat untuk datang ibadah pemuda malam itu. dan keyakinan bahwa akan ada hal yang kudapatkan disana, yang dapat membangkitkan semangatku yang rasanya telah hilang tanpa bekas.
aku mandi, dan di kamar mandi, tanpa seorang pun tahu, aku menangis sejadi-jadinya. aku merasa begitu kerdil, ga berdaya, aku menyerah, aku ga punya harapan, aku lelah, aku kehilangan kepercayaan diri bahkan kepercayaan kepada orang lain,aku begitu down..
aku menikmati setiap tangisanku, bagaimana aku mengadu padaNya

Syalom bang..
Gimana memulainya ya?deg degan sendiri,serius :D
Terinspirasi dari buku "When God Writes My Loves Story" yang ditulis oleh Eric Ludy dan Leslie Ludy, aku ingin menuliskan surat cinta untukmu, masa depanku. Daripada aku sibuk gegalauan memikirkan teman hidup lebih baik aku mempersiapkan diri dengan baik sembari menunggu kamu datang di depanku. Sebenarnya ini salah satu proktat untuk Juni kemarin, tapi aku ga bisa kasi pikiran dan waktu menuliskannya. Aku terlalu sibuk dan sibuk, bahkan ga punya waktu mengerjakan proktat lainnya. Aku harus benar-benar melatih diri untuk disiplin dan mengatur waktuku dengan baik.
Jujur aja, sampai sekarang aku ga punya gambaran siapa kamu, asalnya dari mana, marga apa (kalau bermarga), umurnya berapa, pekerjaannya apa,dlsb. Ga punya gambaran sama sekali, lain hal kalau kamu sudah bertemu denganku. Mungkin sudah punya gambaran :D
Duh seriusan aku blank ga tau mau bilang apa sama kamu, berasa gila gitu lo bicara sendiri dengan orang yang belum tau wujudnya hahaha..Tapi aku percaya dan meyakini kamu sudah terlahir ke dunia, kalau belum, ntar aku dituduh pedofil ama orang-orang, lagi marak kan kasus pedofil..
Dari buku itu aku semakin diteguhkan dan dikuatkan untuk menjaga kekudusan hidupku, dan melindungi harta karunku untuk kupersembahkan dengan utuh untukmu. Aku berkomitmen untuk tetap menjaga diriku dengan baik, sebelum kita sepakat untuk saling menjaga satu sama lain dalam ikatan pernikahan yang sah.
Aku selalu berdoa semoga kamu juga melakukan hal yang sama, menjaga kekudusan hidup, mencari Allah dan membina hubungan yang intim denganNya. Aku meyakini, sembari Allah mempersiapkanku, kamu juga dipersiapkan olehNya disana, di tempat yang aku sendiri belum mengetahuinya.
Kamu jangan heboh-heboh dengan wanita lain sebelum kita bertemu, aku punya penyakit sejenis cemburuisme, jangan habiskan harta karunku ya, Itu hak ku,tolong jaga dengan baik :D Aku tau aku pasti akan berusaha menerima dengan lapang dada, seberapapun harta karun itu tersisa, tapi alangkah bahagianya menerima harta karunku masi utuh dan tidak banyak noda. Demikian yang kupikirkan tentangmu, maka dari itu aku sangat bersemangat menjaganya untukmu.
Sering sekali aku merenungkan, di usiaku yang hampir 25 tahun ini, aku belum memiliki pacar bang, trus aku masih sering tidak menyadari kalau aku udah dewasa, wanita dewasa, bukan lagi gadis remaja yang masih bisa bercentil ria. Ada banyak tanggungjawab dan tuntutan yang kuemban saat ini. Jujur sih, aku merasa kamu sudah waktunya mulai menampakkan diri, karena aku merasa sudah membutuhkan seseorang untuk belajar bersama-sama di dalam sebuah hubungan. Kamu tau gak, aku sudah ingin belajar gimana rasanya mendampingi seorang pria (bukan berarti harus menikah sekarang),



Sutomo, 03 Juli 2014
Ada banyak hal yang kualami bersama dengan Tuhan. Pertolongan dan tuntunan yang begitu nyata dalam hidupku. Pada bulan Mei, penantianku berakhir untuk sebuah kesempatan mendapatkan beasiswa ke Taiwan. Aku dinyatakan tidak lulus. Tidak sedikitpun kesedihan merasuki hatiku, karena jujur saja, aku lebih siap untuk tidak lulus dibandingkan harus menjalani pendidikan disana dengan jurusan yang aku ambil tersebut. Aku bersyukur Tuhan menutup jalanku kesana, sehingga aku kembali ditegur untuk setia menggumulkan panggilan hidupku. Kuakui banyak sekali mujizat yang Tuhan nyatakan kepadaku dalam persiapan beasiswa tersebut mulai Oktober-April, aku belajar banyak hal baru, menambah pengalaman, belajar karakter orang-orang di sekitarku, dan melihat dengan nyata orang-orang yang dengan tulus mau menolongku dan mengasihiku. Mereka sangat sweet, percaya padaku dan aku merasakan kasih persekutuan dari mereka semua. Banyak pelajaran yang kuambil. Mungkin ini adalah bagian dari proses yang Tuhan rencanakan bagiku, untuk mengajarkanku sesuatu yang suatu saat akan kusadari manfaatnya.Aku bahkan melalui banyak masa meratap kepada Allah, salah satunya dalam postingan masa meratap kepada Allah , masa dimana aku banyak bertanya mengenai kehendakNya, masa pergolakan emosional dalam diriku, masa-masa mengalami iman dan mujizat masalah dana, ah sungguh terlalu panjang untuk diceritakan.

          Mei, di bulan itu, setelah menerima pengumuman beasiswa, juga masa di mana aku menetralkan hatiku dari kegalauan karena kedekatanku dengan sebut saja A menurutku tidak dapat dilanjutkan. Aku berdoa meminta petunjuk dari Tuhan, apa yang sebenarnya Tuhan kehendaki. Amazing, Tuhan meneguhkan hatiku untuk tidak lagi mengharapkan apa-apa dari kedekatan ini. Tuhan tidak menginginkan semua ini dilanjutkan, Tuhan menunjukkannya dengan restu yang tidak diberikan orang tua dan perubahan sikapnya yang tidak dewasa. Setelah meyakini konfirmasi dari Tuhan, aku lega, tenang, tidak lagi memikirkan pendekatan kami yang harus berakhir. Aku semakin melihat bagaimana dirinya dan perjuanganku selama ini untuk menerima dia apa adanya dan menanti perubahannya harus diakhiri. Tuhan menetapkan dia bukan sebagai teman hidupku, namun sebagai teman yang kehidupan rohaninya harus kuperhatikan dan kudoakan. Pada saat itu aku komitmen untuk memurnikan hati dari semua pria yang ada di sekitarku. Aku ingin mengosongkan hatiku dari siapapun. Dari A yang beberapa bulan ini dekat, dari B yang selama 3 tahun kemarin berhasil buat aku ga move on, dan dari C yang dijodoh-jodohin pemuda dengan hebohnya karena kami sangat sering bersama untuk mengerjakan skripsinya dan mengurusi orang lain(ntah kenapa sering bersama untuk urusan yang berhubungan dengan orang lain). Aku ingin memurnikan hatiku sehingga aku dapat tenang dan berdoa dengan setia untuk seorang teman hidup dari Tuhan. Aku ingin focus mempersiapkan diriku menjadi seorang wanita yang siap mendampingi pria yang saleh itu, walau aku tidak tau siapa dia saat ini. Aku sangat ditolong oleh buku “When God Writes Your Love Story”. Aku diingatkan untuk terus menjaga kekudusan hidupku dalam penantianku, mempersiapkan diri dengan baik dalam banyak aspek. Aku membuat beberapa proyek ketaatan yang akan kukerjakan di bulan Juni, walaupun setelah kuevaluasi aku hanya sanggup mengerjakannya di awal hahaha..

Hampir kelupaan, aku mulai mencari pekerjaan karena aku ga lulus beasiswa. Satu sisi aku merasa telah menyiakan waktu, satu sisi aku menyadari ini adalah cara Tuhan untuk mempersiapkanku dengan baik. Aku belajar lagi tentang visi pribadi, melalui banyak hal Tuhan bukakan kepadaku bagian apa yang harus kukerjakan. Karena jujur saja, aku tiba pada keadaan blank, ga tau mau kerjain apa. Kembali melihat lowongan NGO, hampir setahun ini aku tidak menemukan NGO yang cocok untuk kumasuki. Sementara aku masih ingin berada di Medan. Satu persatu Tuhan singkapkan rencanaNya.

When the stars are in her eyes
And the sun is in her smile
The only moment in a life
That happens the same time
Is when a woman loves a man

She'll be a mother and a child
Sacrifice her days and nights
And no other will exsist
She'll put her life in every kiss
When a woman loves a man

And you'll be amazed at when you're stumbling
She'll fight for you
And won't let you give in
She'll do all that she can
When a woman loves a man

A soothing breeze always blows
Somebody understands another soul
It's like the planets have aligned
Every sentence has a rhyme
When a woman loves a man

Oh, you'll be amazed how when
You're needing it