twitter
rss

Jakarta, 28 Desember 2015

Syalom Abang,

Tak terasa sudah empat bulan lamanya aku tiba di kota ini, memulai kehidupan yang baru dan suasana yang baru. Artinya sudah empat bulan pula lamanya kita tinggal di satu daerah yang sama, dengan jarak yang tak lagi berarti dan menyulitkan kita berdua. Aku sangat bersyukur dengan semua rencana Tuhan yang Dia atur sedemikian rupa untuk kita jalani dengan baik.

Berada di satu kota yang sama denganmu, membuatku dapat mengenalimu lebih dalam,  dan menikmati kebersamaan yang lebih konkret. Sekaligus belajar banyak hal untuk saling menyesuaikan diri, sehingga kita dapaterus berjalan bersama. Kau belajar memahamiku yang sedang belajar bergantung kepadamu, belajar bermanja dan tidak selalu mandiri sehingga engkau merasa tidak dibutuhkan.


Aku merasakan dukungan yang luar biasa darimu, dalam kondisiku yang tidak bisa dikatakan mudah, engkau berusaha ada. Terimakasih untuk selalu mendukung keputusan-keputusanku, selalu percaya bahwa Erika bisa, Erika mampu, Erika hebat, tanpa perlu terlihat berlebihan, terimakasih untuk selalu meyakinkanku melakukan apapun asal serius, dan tidak pernah enggan untuk memgenalkanku ke teman-temanmu.

Aku wanita dengan sejuta impian, yang berani beresiko dan mundur beberapa langkah untuk lompatan yang lebih jauh, uniknya dirimu selalu percaya bahwa keputusanku adalah yang terbaik, dengan saran-saranmu yang positif semakin membuatku yakin untuk terus maju.

Aku bersyukur sekali ketika aku nggak perlu menjadi diri yang lain ketika bersamamu, aku cukup menjadi diriku dengan versi yang lebih baik. Aku bersyukur ketika engkau menegurku untuk kekurangan yang kumiliki, dan aku mampu menangkap dengan baik pesan yang ingin kau sampaikan. Kau rindu aku lebih baik dan berubah..

Aku merasa diberkati dan bertumbuh melalui hubungan yang kita jalani, saling menopang dalam doa, menegur dengan kasih, mendukung setiap impian pribadi dan impian bersama, saling mengaku dosa, bahkan menangis bersama dalam pergumulan kita. Apa yang kuimpikan dalam sebuah hubungan aku dapat menikmatinya bersamamu. Terimakasih sayang..

Masih panjang perjalanan yang harus kita jalani, dalam perencanaan kita ke depan untuk masing-masing melanjutkan studi, membuat kita banyak menunda rencana ke depan. Kita meyakini panggilan masing-masing, dan studi adalah salah satu cara memenuhi panggilan Tuhan, untuk mempersiapkan diri.
Tuhan pasti menolong kita untuk menyediakan kampus terbaik, kecukupan dana, dan kemampuan untuk menyelesaikan studi.

Keep pray for us <3



Gary Collins mengatakan bahwa salah satu karakteristik yang sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang konselor adalah self understanding. Collins mengatakan:
When we have unrecognized hostility, insecurity, unusual sexual urges, strong needs for acceptance, or other “hangups,” these can come out in counseling and interfere with our ability to help others. It it true, that religious counselors tend to be highly ambitious, overly impressed with the importance of their work, inclined to condemn and ill-at-ease in knowing how to handle their own sex urges, then we must guard against forcing these characteristics upon others. 
Saya setuju dengan pernyataan Collins di atas, bahwa di dalam diri seorang konselor harus terdapat pemahaman dan pengenalan akan diri sendiri, karena dengan pengenalan akan diri sendiri, kita dapat mengevaluasi dan mengontrol perilaku kita, dan lebih dapat menghargai perasaan dan perilaku konsele. Pengenalan akan diri yang dimaksud termasuk kesadaran akan nilai dan kepercayaan yang kita miliki, karena hal ini akan mempengaruhi kita dalam membangun hubungan dengan orang lain termasuk dalam proses konseling.

Gerald Corey mengatakan bahwa seorang konselor yang efektif harus memiliki identitas yang jelas, sehingga mengetahui siapa dirinya, batas kemampuannya, apa yang mereka inginkan dalam hidupnya, dan apa yang paling penting dan utama dalam kehidupannya. Tanpa memiliki identitas yang jelas konselor tidak akan mampu merefleksikan apa yang dibutuhkan oleh klien dan standar apa yang dimiliki oleh klien dalam kehidupannya.  Penelitian yang dilakukan oleh Melvin L. Foulds menemukan:

Unlock A New You.. Meminjam slogan dari BodyKey yang menurutku keren banget. Menjadi seseorang yang baru emang ga mudah, bahkan bisa dibilang sulit banget banget banget. Gimana nggak coba, bertahun-tahun hidup dengan pola yang sama, diulang setiap hari, sudah menjadi mindset yang berkarat, bahkan ga kepikiran tuh ada pola lain di luar kebiasaan yang kita jalani.
Terkadang kita butuh disadarkan oleh orang-orang di sekitar kita, seringnya sih orang-orang baru, berhubung ke orang-orang lama kita sudah imun, omongannya sudah masuk kiri keluar kanan a.k,a udah nggak ngeh gitu loh xD

Aku mengalami hal ini juga, bertahun-tahun dengan mindset yang ga berubah. Terutama dalam hal menjaga penampilan. Kalau dipikir-pikir dulu itu aku bener-bener cuek dan mengabaikan wajah, rambut, berat badan, semua berjalan apa adanya semau gue. Ampuuunnnn...Kalau ingat-ingat masa lalu suka heran dan malu sendiri. Suka nggak terima tuh kalau ada yang ingatin masalah kesehatan, penampilan, apalagi berat badan. Suka SENSI sendiri haha.. Tapi teteup nggak ada perubahan diri.


Ada beberapa pemikiran menyimpang yang kujaga dengan baik saat itu ,diantaranya:

Tampil sederhana dan apa adanya itu kebanggaan, alami ajahh, ngapain ribet?Inner Beauty ajah,,, #kibasrambut