Jum'at malam, syok banget ketika mengetahui kebenaran ini.
Semuanya berawal ketika aku smsan dengan Ceye (adik perempuanku), ngobrol ngalor ngidul dan sampailah dimana aku ngaku segan banget minta uang kuliah untuk semester ini.
Sms penuh nasihat pun mengalir laju tanpa terkontrol, dan akhirnya terjadilah pengakuan itu.
Udah 6 bulan aku ga pulang kampung, bukan ga rindu tapi fokus ke skripsi dulu.
masalahnya skripsi itu da kuliburkan sebulan, mau pulang rasanya ga sreg sebelum gelar S.Psi itu melekat di belakang nama. so, menahan diri mendekam di Medan, bahkan liburan pun ga pulang.
Dan entah mengapa, itu skripsi ga kepegang selama sebulan full..
17an lalu memang smsan ama bapak, kaya memohon banget biar aku pulang.
Tapi dengan "angkuh" aku mengatakan aku komit ga pulang sebelum aku sidang.
Dari pengakuan adikku, aku baru tau kalau bapak kelabapakan mau ngebalas smsku. Sampai bertanya ke mereka mau dibalas apaan.
Sedihnya lagi, ternyata selama ini mereka bertanya-tanya kenapa aku ga pulang-pulang, mungkinkah aku terlalu stress dengan skripsi itu? terlalu kecewakah aku karena belum sidang dan ga jadi wisuda itu?waduh,orangtuaku memang suka ribet dan mikir terlalu jauh..
mereka ternyata mau kasih "dayok nabinatur" ke aku pada tanggal 17 itu,supaya aku kembali semangat.
Karena aku ga pulang,mereka makan bersama tanpa aku. Dan mama berdoa sampai menangis ketika mendoakan aku..Mereka memang bertanya kabar via HP, tapi bertatap muka adalah bukti paling nyata bahwa aku baik-baik saja..
Aku tertohok, aku sedih banget. Orangtuaku khawatir banget, sedangkan aku santai aja di Medan ini. Mengerjakan banyak hal di bidang lain, tapi studyku kehilangan arah. Aku langsung berniat pulang...pulang..dan pulang,,Kalau bisa malam itu aku pengen pulang..
Air mata bercucuran mengingat kedua wajah orang tuaku.
Bukan aku ga rindu, bukan aku ga ingin pulang..
Tapi ada tekad dalam diri yang mengusik egoku..
Akhirnya hari ini aku pulang, mepet-mepet pulang jam 6 sore.
Hemmm..sejuknya udara disini..:-)
Pulang memang bukti kerinduan dan cinta yang nyata, jauh melebihi indahnya buaian kata-kata rindu..:D
Semuanya berawal ketika aku smsan dengan Ceye (adik perempuanku), ngobrol ngalor ngidul dan sampailah dimana aku ngaku segan banget minta uang kuliah untuk semester ini.
Sms penuh nasihat pun mengalir laju tanpa terkontrol, dan akhirnya terjadilah pengakuan itu.
Udah 6 bulan aku ga pulang kampung, bukan ga rindu tapi fokus ke skripsi dulu.
masalahnya skripsi itu da kuliburkan sebulan, mau pulang rasanya ga sreg sebelum gelar S.Psi itu melekat di belakang nama. so, menahan diri mendekam di Medan, bahkan liburan pun ga pulang.
Dan entah mengapa, itu skripsi ga kepegang selama sebulan full..
17an lalu memang smsan ama bapak, kaya memohon banget biar aku pulang.
Tapi dengan "angkuh" aku mengatakan aku komit ga pulang sebelum aku sidang.
Dari pengakuan adikku, aku baru tau kalau bapak kelabapakan mau ngebalas smsku. Sampai bertanya ke mereka mau dibalas apaan.
Sedihnya lagi, ternyata selama ini mereka bertanya-tanya kenapa aku ga pulang-pulang, mungkinkah aku terlalu stress dengan skripsi itu? terlalu kecewakah aku karena belum sidang dan ga jadi wisuda itu?waduh,orangtuaku memang suka ribet dan mikir terlalu jauh..
mereka ternyata mau kasih "dayok nabinatur" ke aku pada tanggal 17 itu,supaya aku kembali semangat.
Karena aku ga pulang,mereka makan bersama tanpa aku. Dan mama berdoa sampai menangis ketika mendoakan aku..Mereka memang bertanya kabar via HP, tapi bertatap muka adalah bukti paling nyata bahwa aku baik-baik saja..
Aku tertohok, aku sedih banget. Orangtuaku khawatir banget, sedangkan aku santai aja di Medan ini. Mengerjakan banyak hal di bidang lain, tapi studyku kehilangan arah. Aku langsung berniat pulang...pulang..dan pulang,,Kalau bisa malam itu aku pengen pulang..
Air mata bercucuran mengingat kedua wajah orang tuaku.
Bukan aku ga rindu, bukan aku ga ingin pulang..
Tapi ada tekad dalam diri yang mengusik egoku..
Akhirnya hari ini aku pulang, mepet-mepet pulang jam 6 sore.
Hemmm..sejuknya udara disini..:-)
Pulang memang bukti kerinduan dan cinta yang nyata, jauh melebihi indahnya buaian kata-kata rindu..:D
Selasa, September 11, 2012
sama kali nasib kita loh rik...
ahahahahaha, semangat ya baya..