Dapat tugas komunitas untuk pengabdian masyarakat. Setelah diskusi dengan teman-teman ( Yosi, Satri, Susi, Rentika, Lala, Asda Alfine, Debby, Erika Gresia), sepakat untuk melakukan sesuatu di LP anak di Tanjung Gusta..nekat juga sih, soalnya semua wanita2 dan berani2an ke penjara..
Urus surat izin ke kanwil, lalu ke LP, dst. cukup ribet juga ya..
Dan kami pun berdiskusi apa yang akan kami lakukan disana..
sepakat, kami berpikir bahwa mereka pasti kejenuhan, bosan, dll..
mulailah disusun strategi, secara teknis apa yang akan kami lakukan..
diawali dengan meninjau langsung LP tersebut, melihat apa yang mereka rasakan..
akhirnya disepakati, kami akan melakukan sesuatu yang dapat mengurangi stress mereka.
tetapi kami merasa kami perlu melakukan pretest dulu, untuk memastikan apa yang menjadi kebutuhan mereka, apakah mereka memang stress, apakah memang stress yang tepat untuk diatasi disana..
dengan modal Konstruksi Alat Ukur yang telah diajarin Bu Etty ( terasa banget manfaatnya disaat itu ), pretest pun disusun. dan diakhir nanti akan dibuat postest juga.untuk melihat apakah ada perubahan setelah itervesi yang kami lakukan.
Untuk pertaman kalinya datang kesana untuk intervensi, semua sibuk dan heboh. rapi2 pake Almamater, bawa roti, minuman, dll.. eh eh ternyata miss communication ama petugas, jadinya diundur satu minggu kemudian.. ga papa deh, namanya perjuangan..:D
dan bodohnya semua makanan dibawa pulang.. ahhaha..
saking gugupnya tuh diantara kerumunan napi2 yang rame banget ternyata..
sempat bingung, penjara anak tapi ko da gede2 ya??
sempat seram juga diperli2,dipanggil2 pas melintasi lapangan penjara itu.
penjaranya kaya asrama2 gtu,di tengah ada lapangan besar banget. jadi kamar2nya ada di sekeliling lapangan tersebut.
Seminggu kemudian datang kembali. disambut di pintu masuk 1 dengan baik. HP semua dimasukin ke loker, yahhh..ga bisa foto2 dong...kkwkwkw..
Masuk ke pintu 2, ada pos penjaga. Banyak pakpol disitu. Abislah ditanya2,digodain..hais..
Proses ini dan itu, akhirnya ketemu dengan bapak yang janjian dengan kami, yang baik hati, menyambut kami dengan tulus.
Akhirnya masuk ke penjara dan disuruh masuk ke perpustakaan besar. Ternyata ada bapak pimpinan yang mau bicara ke kami.
Wah, seram juga bapak ini. Kami digertak habis. Sempat takut juga ga bakal dikasi intervensi disana.padahal da lebih sebulan Cuma untuk mempersiapkan ini dan itu.
Bapak itu bilang dia kecewa dengan banyak orang sebelumnya yang datang kesana Cuma untuk memenuhi kebutuhannya aja.bapak tu cerita, ada mahasiswa yang datang Cuma buat skripsi, ada juga Cuma mau sertifikasi, dst. Tidak ada tindak lanjut yang dilakukan untuk kebaikan di LP. Jadi bapak tu dengan keras menuntut kami untuk melakukan sesuatu dalam jangka waktu yang panjang. Dengan memberanikan diri angkat bicara,daripada ga dikasih izin intervensi disana. Teman2 juga berusaha menjelaskan apa tujuan kami, bukan ambil data tetapi melakukan sesuatu disana. Akhirnya bapak itu melunak, tetapi memberikan tugas kepada kami perorang harus membuat program jangka panjang untuk dilakukan disana. Berat lo pak…hiks
Akhirnya napi sebanyak 20 orang pun masuk ke perpustakaan tersebut.ternyata kami ditinggalkan dengan mereka tanpa ada pengawas. Hanya ada 1 napi yg mungkin sudah dipercaya pihak penjara sebagai pemimpin mereka. Awalnya ngerasa seram banget, 21 cow banding 10 cewek. Keoklah kami ini..
Tapi semua berusaha ga tegang, teman disebelah dam au nyerah aja.ayo berani, ayo kuat. Anggap mereka teman. Mereka juga manusia. Jangan tunjukin ekspresi takut.kuperhatikan mereka memang ada yang seram, tapi ada juga yang wajahnya polos, baik.
Hmm. Acara dimulai, perkenalan, dilanjutkan dengan sesi sharing..
Tidak kebetulan aku sharing dengan dua orang. Satu orang abg usia 25 tahun dan seorang lagi adek dengan usia 15 tahun.
Abang tersebut kasusnya diadukan oleh orang tua pacar karena sudah melakukan hubungan asusila dengan pacarnya, katanya sih mau sama mau. Tetapi ortu pacarnya ga setuju dan dia dipenjara 7,5 tahun. Lama banget ga sih?
Adik tersebut sudah tiga hari ga makan, ortu keduanya sudah meninggal, kakak abg gda yang peduli, jadi dia mencuri computer untuk pertama kali. Namanya ga pengalaman, dia ketahuan dan dipenjara 5 bulan.
Dari keduanya, aku paling kasihan sama adik itu. Dia uda 2 tahun jadi anak jalanan. Aku perhatikan bajunya kumal, dan dia mengaku jujur dia ga punya baju. Jadi kadang dia pinjam ke napi yang lain. Sedih sekali.aku ingin melakukan sesuatu, tetapi bingung apa. Mungkin dengan memberikan baju dan celana aja.
Mereka berdua sebenarnya adalah orang yang baik-baik, tetapi karena kondisi dan keadaan mereka harus tinggal disana. Abg tersebut sudah 2x ingin bunuh diri, tetapi selalu gagal.
Mereka merasakan kejenuhan yang luar biasa disana, tidak pernah melihat dunia luar. kami banyak bercerita mengenai latar belakang keluarga, dan apa yang mereka rasakan ketika berada disana, apa yang mereka alami, bagaimana mereka memandang hidup mereka selama ini, harapan2 ke depan, dan aku sedikit memberikan pengharapan dan motivasi kepada mereka, bahwa hidup ini berharga di mata Tuhan.
ketika pulang, teman2 bercerita. ada berbagai macam alasan mereka masuk penjara. pembunuhan, pencurian, pemerkosaan, narkoba,dll.. aku rasa masih banyak orang diluar sana yang melakukan hal yang sama, tetapi tidak ketahuan sehingga mereka masih aman. hmmm...
Intervensinya belum selesai akan dilanjutkan 2x lagi di minggu ini..
Demikian dulu corat coret ini.