Aku adalah anak pertama dari empat bersaudara, seorang anak perempuan yang dikenal ceriwis dari kecil, ceria, kecil mungil (sekarang aja gendut :p ), pintar (selalu rangking satu dikelas sampai tamat SMP), manis (kata mereka), baik hati, rajin ke gereja, aktif sekolah minggu dan semua kegiatannya, suka menolong, disukai tetangga tua muda, dan lainnya.
Dan diluar pengetahuan mereka aku juga adalah seorang yang egois, pencemburu, tidak suka jika orang lain lebih dari aku, tidak sabaran, ketus dan mulut berbisa apabila dibutuhkan ( LOL), boros, tinggi hati, suka bertengkar juga di rumah dengan adikku Lastri dan suka juga nyubit adikku Emon dan Joi.hahaha..:p dll.
Aku memiliki sangat banyak teman sejak aku kecil, karena menurut pengakuan mereka aku adalah teman yang menyenangkan, ga pelit dan suka berbagi apa saja, walaupun dari segi ekonomi keluargaku pas-pasan a.k.a sederhana. Yah, wajar saja aku tetap memiliki musuh dalam selimut, tapi aku anggap saja mereka sirik dengan semua kelebihanku (sombongnya). Aku selalu diperlakukan istimewa ketika bermain, bukan karena aku gimana-gimana ko, cuma karena badanku yang terlalu mungil aku selalu jadi "anak bawang" kalau lagi main. HAHAHA..
Aku masih SD-SMP udah banyak cowok-cowok yang ngincar, tapi pada dasarnya dari dulu aku seorang yang taat orangtua, dan tidak gampang menyukai pria dan tidak suka sembarangan berpacaran..LOL
Oke,aku ngaku. SMP aku pernah menyukai dan disukai oleh pria sing sabar, yang dengan gigih berusaha dengan berbagai cara yang menyentuh hati (apasih), dan aku nyerah, aku suka dia apa adanya.haha..
Dan rasa suka itu bertahan sampai aku masuk kuliah tapi harus diakhiri karena satu dan lain hal.
Baiklah,itu bukan topik utama..XD~
Tamat SMP dengan nilai gilang gemilang, aku coba test ke SMA Plus Matauli, namun Tuhan berkehendak lain. Aku GAGAL pada test akhir. oke, aku GAGAL. Sedih? Ga usah ditanya, itu sudah pasti. Kecewa? Sedikit. Itu kegagalan pertamaku selama aku sekolah. Fine!
Aku pasrah saja ketika bapak saranin aku coba SMA N 4 Pematangsiantar, ini benar-benar pasrah. Karena dalam kesombonganku aku ga mau sekolah di Siantar, Medan aja kenapa pak? Tapi namanya sedang patah hati dan didasari oleh ketaatan kepada ortu aku nurut aja.
Tanpa kusadari semua itu ada dalam rencana Tuhan, dalam kontrol tanganNya yang begitu berkuasa. Sekarang aku sadari itu semua ada dalam rancangan sempurnaNya akan hidupku. Karena pada dasarnya aku anak baik-baik yang rajin ke gereja, ketika ada kakak yang ngajak aku ikutan PSK (Persekutuan Siswa Kristen) di sekolah kami, aku ngikut aja, Hari itu kalau ga salah tanggal 22 Juli 2005.